Jumat, 13 Mei 2016

Rumah Panggung Bugis - Makassar

Rumah panggung adalah rumah khas bagi masyarakat Bugis - Makassar. Warga Bugis - Makassar menyebutnya "rumah atas". Maksudnya rumah yang berdiri di atas-nya tanah (tidak langsung bersentuhan dengan tanah), tetapi disangga oleh tiang kayu.
Pada dasarnya rumah tradisionil Bugis dan Makassar bentuknya sama. Perbedaan hanya pada bagian-bagian tertentu, karena faktor aturan budaya. Misalnya bagian-bagian yang menjadi perlambang keturunan/strata budaya sang pemilik rumah. Rumah keluarga Bangsawan memiliki perbedaan pada beberapa bagian tertentu, dengan rumah masyarakat dari kalangan umum.


Filosofi Rumah Tradisionil Bugis - Makassar

Rumah adat suku Bugis Makassar dapat di bedakan berdasarkan status sosial orang yang menempatinya, Rumah Saoraja (Sallasa) berarti rumah besar yang di tempati oleh keturunan raja (kaum bangsawan) dan bola adalah rumah yang di tempati oleh rakyat biasa. 
Tipologi kedua rumah ini adalah sama-sama rumah panggung, lantainya mempunyai jarak tertentu dengan tanah, bentuk denahnya sama yaitu empat persegi panjang. Perbedaannya adalah saoraja dalam ukuran yang lebih luas begitu juga dengan tiang penyangganya, atap berbentuk prisma sebagai penutup bubungan yang biasa di sebut timpak laja yang bertingkat-tingkat antara tiga sampai lima sesuai dengan kedudukan penghuninya. Rumah adat suku bugis baik saoraja maupun bola terdiri atas tiga bagian : Awa bola ialah kolong yang terletak pada bagian bawah, yakni antara lantai dengan tanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar